Kontraktorstudio.com – Semakin bertambahnya usia, maka kemungkinan gangguan pendengaran akan semakin mudah terjadi baik itu yang sifatnya sementara ataupun permanen. Maka dari itu diperlukan pemeriksaan rutin dengan cara duduk di ruang audiometri untuk menjalani tes pendengaran di dokter THT.
Pemeriksaan pendengaran yang dikenal pula dengan sebutan tes audiometri itu memang harus dilakukan di sebuah ruangan khusus. Berikut ini akan dijelaskan mengenai ruangan khusus test audiometri, lengkap dengan cara kerjanya.
Pengertian Ruang Audiometri
Table of Contents
Ruang audiometri merupakan sebuah ruangan khusus yang diperuntukkan untuk pemeriksaan pendengaran pasien menggunakan alat yang disebut audiometer. Ruangan audiometri didesain kedap suara sehingga Anda tidak akan bisa mendengar suara dari luar tanpa bantuan headphones.
Di dalam ruangan audiometri yang kedap suara itu, suara dari luar hanya bisa didengar melalui alat bantuan berupa headphones. Selain itu, terdapat pula audiometer yang berfungsi untuk memeriksa kepekaan pendengaran.
Umumnya, ruangan audiometri itu digunakan untuk melakukan dua teknik pemeriksaan pendengaran , yaitu audiometri nada murni dan audiometri tutur.
- Audiometri nada murni dilakukan hanya dengan memberikan alunan nada ke telinga melalui headphones. Setelah itu pengukuran pendengarannya dinilai dari intensitas paling rendah dalam satuan desibel dimana nada terdengar 50% benar oleh pasien.
- Audiometri tutur dilakukan dengan memperdengarkan informasi kepada pasien melalui headphones dalam bentuk kata-kata. Pemeriksaan audiometri ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pasien dalam mendengar dan memahami kata-kata.
Fungsi Pemeriksaan Audiometri
Pemeriksaan audiometri akan bisa membantu pasien untuk mengetahui gangguan pendengaran yang dialaminya. Apakah masih di stadium awal yang masih bisa diperbaiki atau sudah mendekati gangguan pendengaran permanen hingga membutuhkan alat bantu pendengaran.
Maka dari itu, sebaiknya melakukan pemeriksaan audiometri secara rutin khususnya mereka yang sudah mulai lanjut usia. Namun, bukan berarti pemeriksaan pendengaran di ruangan audiometri ini hanya untuk mereka yang kemampuan pendengarannya sudah termakan usia saja.
Ada banyak kategori pasien yang perlu pemeriksaan pendengaran secara rutin. Misalnya saja seperti pasien dengan keluhan gangguan pendengaran karena kelainan bawaan, pasien yang mengalami infeksi telinga, kondisi genetik tertentu, cedera telinga, atau mereka yang terus menerus terpapar suara nyaring.
Cara Kerja Pemeriksaan Audiometri
1. Persiapan yang Harus Dilakukan Pasien Sebelum Pemeriksaan Audiometri
Pasien yang akan melakukan pemeriksaan audiometri diharapkan untuk menghindari paparan suara bising, setidaknya selama 14 jam sebelum pemeriksaan dilakukan. Hal tersebut bertujuan agar tidak terjadi perubahan ambang dengar sementara.
Selain itu, pasien juga diwajibkan untuk melepas benda-benda yang sekiranya dapat mengganggu proses pemasangan headphones atau yang juga dapat berpengaruh terhadap hasil audiogram. Benda-benda yang sebaiknya tidak dipakai misalnya seperti anting, kacamata, rambut palsu, topi dan lain-lain.
Sebelum pemeriksaan dimulai, maka petugas pemeriksa harus memberi instruksi secara jelas kepada pasien. Umumnya, instruksi yang dijelaskan petugas misalnya seperti cara menempelkan headphones yang harus tepat menempel di dalam liang telinga.
2. Persiapan Alat
Peralatan yang dibutuhkan dalam pemeriksaan audiometri itu berbeda-beda baik untuk audiometri nada murni dan audiometri tutur. Namun, satu hal yang sama diantara kedua pemeriksaan pendengaran itu adalah sama-sama menggunakan ruangan audiometri.
Peralatan untuk pemeriksaan audiometri nada murni:
- Ruangan audiometri yang kedap suara
- Audiometer
- Transducers misal seperti headphones dengan bantalan yang mampu menutupi seluruh bagian telinga. Jenis headphones yang mengurangi kebisingan dikenal dengan nama circumaural headphones.
- Selain headphones ada pula transducers yang berupa insert earphones yang langsung dimasukkan pada saluran telinga pasien, bone-conductions osciliator dan pengeras suara
Peralatan untuk pemeriksaan audiometri tutur:
Peralatan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan audiometri tutur pada dasarnya sama dengan audiometri nada murni diantaranya seperti ruangan audiometri, audiometer dan beragam transducers. Namun pada pemeriksaan ini dibutuhkan tambahan alat berupa materi uji dan speech audiometer.
Selain itu, sebelum melakukan pemeriksaan audiometri maka petugas dan pasien sebaiknya mencuci tangan terlebih dahulu. Penggunaan penutup headphones dan juga insert earphones tips yang dipakai juga harus yang sekali pakai saja.
3. Proses Pemeriksaan
Setelah semua persiapan pemeriksaan selesai dilakukan, kini saatnya proses pemeriksaan audiometri mulai dilakukan.
- Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pasien masuk ke dalam ruangan audiometri yang kedap suara
- Pasien kemudian harus menggunakan headphones/earphones yang telah terhubung dengan audiometer
- Mesin audiometer kemudian akan mengirim gelombang suara dalam bentuk berbagai macam nada dan intensitas yang berbeda-beda ke telinga pasien.
- Petugas pemeriksa audiometri akan memberikan instruksi kepada pasien, apabila pasien mendengar suara maka pasien harus mengangkat tangan sesuai dengan sisi telinga kanan atau kiri dari arah suara berasal.
- Bukan hanya mengangkat tangan saja, biasanya ada pula rumah sakit yang menyediakan tombol-tombol khusus sehingga pasien harus menekan tombol kanan atau kiri sesuai dengan arah suara yang didengarnya apakah muncul dari telinga kanan atau telinga kiri.
Pasien yang mengalami gangguan pendengaran, entah itu yang sifatnya sementara atau permanen sebaiknya perlu memeriksakan pendengaran di ruang audiometri secara rutin. Pemeriksaan tersebut akan menjadi tolok ukur dampak gangguan pendengaran pada kesehatan pendengaran pasien.