Kontraktorstudio.com – Tidak hanya di dunia teknologi dan industri saja, ternyata prinsip kedap suara juga sangat berguna dalam mendukung dunia kesehatan. Salah satu buktinya adalah ruang kedap ruang audiometri yang berfungsi sebagai sarana pemeriksaan gangguan pada pendengaran.
Dokter dan tenaga medis lainnya tentu sangat terbantu dengan keberadaan ruangan kedap suara yang dikhususkan bagi audiometri. Untuk itulah, Anda juga mampu mengetahui kinerja dan ciri-ciri dari ruang audiometri yang paling tepat.
Mengapa Ada Ruang Audiometri?
Table of Contents
Audiometri merupakan sebuah ruangan khusus yang dipakai oleh dokter THT untuk mendeteksi adanya gangguan maupun kelainan pada pendengaran. Supaya pemeriksaan jadi jauh lebih akurat, dibutuhkan ruangan yang kedap suara sebagai pendukungnya.
Selain itu, ruangan kedap suara mampu mencegah datangnya suara dari sumber-sumber yang tidak dibutuhkan, misalnya dari luar ruang audiometri. Hal ini hanya akan membatasi pemeriksaan yang lebih berfokus dari dokter kepada pasien.
Dokter merasa mampu bekerja secara maksimal, fleksibel, dan leluasa, apabila sudah ada peredam ruangan dalam mencegah terjadinya salah diagnosis atau hasil yang masih bias. Sedikit saja ada gangguan frekuensi yang tidak diinginkan, maka semakin mudah terjadi pemeriksaan yang meleset.
Nyatanya, tidak hanya dokter yang bisa fokus selama pemeriksaan terhadap pasien berlangsung. Sang pasien sendiri juga merasa lebih tenang dan mampu mengikuti setiap arahan dokter dengan baik. Oleh sebab itu, fasilitas kesehatan memerlukan adanya peredam suara sebagai sarana yang paling krusial.
Ciri-Ciri Ruang Kedap Ruang Audiometri yang Bagus
Ruang audiometri yang bagus dan optimal sebagai tempat pemeriksaan tentu bisa dirancang sejak awal. Konstruksinya juga perlu disertai dengan peletakkan material-material pendukung pada bagian tertentu. Anda bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan rumah sakit maupun faskes lainnya.
Berikut ciri-ciri ruang kedap audiometri yang baik sebagai tempat utama untuk menjalani pemeriksaan pendengaran pasien:
1. Ukuran Ruangan Tidak Terlalu Luas
Sudah menjadi ciri umum kalau ruang audiometri menggunakan cakupan ruangan yang tidak terlalu luas. Biasanya, ruang kedap tersebut hanya akan diisi oleh 1 atau 2 orang pasien. Sang dokter sendiri melakukan pemeriksaan di ruangan yang berbeda.
Fungsi utama dari pengaturan ruangan yang tidak cukup luas adalah untuk mengantisipasi suara dokter yang berpeluang mengganggu sirkulasi bunyi ketika pemeriksaan sedang dilakukan. Dengan demikian, diagnosis yang ditegakkan tidak bias dan bisa mendapatkan pengobatan paling tepat.
2. Kedap Suara
Aturan pertama yang sudah pasti menjadi ciri-ciri ruang kedap audiometri adalah tidak boleh ada tanda kebisingan yang boleh masuk ke dalam. Interior akustik pada ruang audiometri harus memenuhi kebutuhan dan kesesuaian dengan kondisi lokasi pemeriksaan tersebut.
Supaya memenuhi syarat kedap suara, ruang audiometri mampu memasang rangkaian peredam suara pada bagian pintu, dinding, serta lantai. Pengedap suara tersebut akan bekerja menyerap dan mengubah energi dari frekuensi suara menjadi bentuk yang berbeda.
Sebenarnya, peredam suara bisa saja tidak perlu dipasang pada ruang audiometri. Namun, nyatanya yang tetap harus diperhatikan adalah frekuensi suara yang masuk tidak bisa lebih dari 40 desibel. Hal ini membuatnya tidak mungkin apabila ruangan dibiarkan tanpa adanya peredam yang kuat.
3. Hasil Pemeriksaan Lebih Terpercaya
Ruangan yang baik harus mampu memberikan dan menghasilkan seleksi masalah pendengaran paling akurat dalam menunjang pengobatannya. Tentu pasien ingin pemeriksaan tersebut mampu mengungkapkan kondisi apa adanya, sesuai dengan kemampuan pendengarannya.
Apabila ruang audiometri bisa ditata kondusif dan mampu dimanfaatkan sesuai tujuan utamanya, maka pasien mampu menyerahkan kepercayaannya kepada pihak-pihak yang terbuka dan terpercaya. Apalagi, hasil pemeriksaan adalah acuan utama paling krusial bagi pihak yang membutuhkan.
Cara Memasang Peredam Suara untuk Ruang Audiometri
Seiring berkembangnya alat bantu maupun sarana lain untuk membangun peredam suara, kini Anda sudah bisa merancang kebutuhan ini dengan lebih mudah. Apa saja cara-cara yang bisa Anda ikuti dalam membantu faskes-faskes di daerah tertentu?
- Gunakan material-material yang sudah direkomendasikan oleh banyak perusahaan besar. Misalnya, glasswool, rockwool, hingga foam atau busa yang fleksibel. Tujuannya supaya kebisingan bisa dicegah sekaligus menghasilkan lingkungan yang kedap.
- Sebelum melakukan pemasangan, pastikan bahwa lingkungan di dalam ruangan sudah bersih dan kering. Material harus bisa merekat sempurna tanpa ada gangguan yang menentu.
- Disarankan untuk meminta bantuan dari jasa-jasa yang sudah berpengalaman di bidang peredam suara. Tentu Anda tidak ingin mengalami kerugian jika gagal memasangnya sendiri, bukan? Jangan lupa untuk mengupayakan pihak yang sudah terpercaya.
- Selain material, bahan perekat juga perlu diperhatikan supaya dapat terpasang dengan baik. Pemasangan yang mantap dan rekat mampu mempengaruhi kinerja peredam yang lebih maksimal.
Memanfaatkan peredam suara untuk ruang kedap ruang audiometri menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan oleh banyak fasilitas kesehatan. Pelayanan yang diberikan kepada pasien bisa jadi memuaskan, apabila didukung dengan infrastruktur yang memadai dan mampu memenuhi kebutuhan.