kontraktorstudio.com – Gereja dan tempat ibadah lainnya adalah salah satu tempat dimana panel dinding akustik dan produk rekayasa suara lainnya dapat menjadi penting untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Seringkali didengar ada berbagai macam suara yang dihasilkan oleh paduan suara, band, dan khutbah untuk audiens yang banyak dan kemungkinan besar akan berisik. Maka dari itu perlunya menggunakan panel akustik tempat ibadah.
Selain itu, permasalahan akustik di gereja sering kali salah analisa. Tempat ibadah gereja disalahkan pada system suara yang cukup buruk, instrument atau musik yang buruk, ataupun mikrofon yang juga ikut tidak bekerja dengan baik.
Contohnya saja anggota jemaat yang mengeluh jika mereka tidak bisa mendengar atau memahami apa yang telah disampaikan oleh pemimpin ibadah, atau band musik yang mengiringi selama ibadah tidak dapat mendengar satu sama lain. Jadi panel akustik di tempat ibadah dapat mengatasi masalah tersebut dan menghasilkan pendengaran yang baik.
A. Akustik Di Tempat Ibadah
Table of Contents
Akustik yaitu rancangan dan sifat khusus ruang rekaman, ruang pentas, auditorium, dan lain sebagainya. Komponen dari teknik akustik ini menggunakan sifat gelombang suara untuk memecahkan masalah yang praktis, seperti meningkatkan pantulan suara di dalam ruangan yang tertutup.
Perawatan akustik seperti panel akustik dapat membantu meningkatkan akustik ruangan termasuk ruang umum yang cukup besar seperti gereja, tempat ibadah, ruang konser, dan ruangan di universitas tempat dimana pertemuan besar orang dari berbagai daerah.
Untuk memahami tentang perawatan suara dan bagaimana panel akustik dapat berfungsi dengan baik, harus diperlukan pemahaman dasar tentang bagaimana gelombang suara merambat dan memantul dari permukaan yang keras. Gelombang suara dapat diukur menjadi 3 sifat dasar :
Panjang gelombang mengarah pada elemen yang terkecil atau panjang horizontal gelombang suara. Hal ini dapat diidentifikasikan dengan cara mengukur jarak antara 2 titik setara pada gelombang.
Frekuensi diukur dalam satuan Hz, atau lebih dikenal sebagai siklus per detik. Hal ini diukur melalui berapa kali gelombang suara bergerak dalam satu detik, dengan frekuensi yang lebih tinggi akan menghasilkan getaran yang lebih cepat untuk membuat nada yang lebih tinggi.
Amplitude gelombang suara juga dikenal sebagai vertical atau tinggi gelombang. Hal ini dapat diidentifikasi pada grafik sebagai panjang antara titik tertinggi dan terendah pada gelombang.
B. Frekuensi Suara di Dalam Gereja
Setiap kali gelombang suara dihasilkan, ia akan menyebar ke segala arah dan menjauh dari sumbernya. Gangguan energi yang dihasilkan oleh gelombang suara akan menjalar melalui partikel udara di dalam ruangan.
Saat partikel udara ini didorong dan ditarik satu sama lain, suara dibuat dan ditangkap oleh indra pendengaran di dalam telinga manusia. Yang kemudian mengubah gerakan ini menjadi sinyal neurologi untuk ditafsirkan oleh otak.
C. Material Akustik Tempat Ibadah
Susunan fisik yang bahan yang berbeda dapat memiliki konsekuensi akustik yang sangat berbeda. Misalnya saja, langit – langit atau dinding yang berpalang kayu dapat menghaluskan suara yang masuk agar jauh lebih baik daripada baja tahan karat, atau bahkan dinding kering. Ada 2 faktor utama yang berkontribusi pada material akustik yaitu refleksi dan difusi.
Bilah kayu mempunyai difusi yang rendah, hal ini disebabkan karena peningkatan luas permukaan yang dibuat bilah dan kehalusan kayu itu sendiri. Maka yang dihasilkan adalah reaksi akustik yang melunak, yang dapat menyebabkan hilangnya suara saat memantul dari material.
Jika kamu perhatikan, maka kamu akan sering menemukan dinding yang berpalang kayu di ruang ibadah, karena hal itu berfungsi secara akustik untuk menghasilkan ruang yang khusyuk dan tenang yang dapat meningkatkan rasa persatuan dalam diri jemaat.
D. Keterarahan Akustik
Di ruang khusu seperti gereja, masjid, atau katedral, pola segi di permukaan dinding dan langit – langit dapat menciptakan keahlian pendengaran yang luar biasa. Misalnya saja, baffle akustik dari Kirei ini menghasilkan peluang bagi suara untuk melampaui dan memantul dengan cara yang cukup menarik.
Dibutuhkan pengetahuan yang cukup baik untuk mencapai keseimbangan ini dengan maksimal, tetapi teknik ini juga bergantung kepada pengetahuan tentang bagaimana pantulan suara dapat berfungsi dan bagaimana materialitas berkontrbusi pada hasil yang diinginkan.
E. Jarak Tempuh Suara
Sama pentingnya dengan bahan yang diperlukan dan arah tempuh suara, jarak yang harus dilalui suara sebelum ditangkap oleh indra pendengaran kamu juga cukup penting untuk dibahas. Semakin lama suara yang harus bergerak, semakin banyak juga volume yang hilang sebagai hasilnya. Ruang ibadah seringkali mempunyai langit – langit yang sangat tinggi. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan kinerja yang cocok untuk ruang yang cukup penting secara spiritual.
Tetapi dapat memungkinkan juga suara dikumpulkan dan disebarkan secara terkoordinir di jemaat dibawahnya. Dalam artian tertentu, proses ini akan menambah volume pada distribusi suara di area tersebut, dan juga menciptakan kehalusan yang memperkuat dampak kegunaan ruang ibadah.
F. Metode Perawatan Akustik Gereja
Setelah kamu menganalisis masalah akustik, sekarang saatnya untuk kamu memperbaikinya. Ada beberapa jumlah metode dan bahan perawatan akustik yang umum untuk dipilih.
Untuk memulainya, merawat dinding bagain dalam gereja adalah cara paling umum dan paling mudah untuk memperbaiki masalah gema yang berlebihan. Hal ini dikarenakan tembok adalah titik penghubung pertama antara gelombang suara dan jemaat gereja.
Solusi yang dibutuhkan adalah pemasangan pada panel akustik, yang biasanya panel datar berbentuk persegi panjang yang digantung di dinding atau langit – langit ruangan. tergantung kepada desainnya, panel akustik dapat :
Mengurangi suara berisik
Menghilangkan gema
Menyaring gelombang suara
Meningkatkan kualitas suara
G. Memilih Bahan Akustik Treatment Untuk Tempat Ibadah
Telah banyak penelitian yang sudah dilakukan pada jenis bahan dan karakteristiknya yang dipakai dalam ilmu akustik. Bahan – bahan tersebut seperti panel fiberglass akustik yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas suara dengan cara mengurangi resonansi serta untuk menyerap dan menyebarkan lalu memusatkan kembali gelombang suara di dalam ruangan.
Bahan seperti fiberglass juga harus mematuhi standar keselamatan terhadap ketahanan api dan juga mempunyai stabilitas dan ketebalan yang berbeda.
Beberapa jenis bahan akustik yang dapat digunakan untuk tempat ibadah yaitu kaca, wol, dan fiberglass. Sebagian besar dapat di kategorikan menjadi bahan yang berpori, metamaterial, dan kristal sonic.
Bahan yang berpori dapat dengan mudah ditembus oleh suara, hal ini bagus untuk mengurangi gelombang suara tanpa harus menyerap sepenuhnya.
Metamaterial sendiri mengacu terhadap bahan yang dibuat dengan tiruan yang mengandung komponen pengulangan kimia yang tidak bisa secara umum dijumpai di alam.
Kristal sonic ini berisi deretan pemukaan hamburan gelombang yang menjadi penghalang suara bising yang kuat saat menghentikan gelombang suara agar tidak merambat.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah jika dilakukan dengan benar, akustik dalam ruang ibadah bisa mengubah seluruh pandangan kita tentang sebuah ruang.
Tag: Akustik Tempat Ibadah