Kontraktorstudio.com – Sistem akustik ruang kini sudah lumrah digunakan untuk berbagai macam ruangan. Tidak hanya berfungsi sebagai peredam getar atau suara, ini juga memungkinkan memasang audio bervolume tinggi tanpa takut bising keluar. Kini arsitektural akustik ruang juga ikut berkembang menyesuaikan minat pasar.
Desain yang beragam memungkinkan Anda sebagai pengguna untuk menyesuaikannya dengan desain bangunan, atau sekedar penyesuaian dengan selera. Namun, biasanya desain akustik disesuaikan dengan jenis ruangan.
Ragam Macam Desain Arsitektural Akustik
Siapa sangka kini arsitektur akustik telah berkembang dengan pesat? Saking pesatnya Anda bisa jadi dibuat kebingungan dalam memilih desainnya. Bagi Anda yang hendak memasang akustik ruang ada, sebaiknya mengetahui desain arsitek akustik yang paling banyak digunakan.
1. Desain Umum
Desain pertama yakni desain umum. Dimana desain ini sangatlah sederhana dan hanya bertumpu pada fungsi. Desain ini bisa dikenali dengan pemakaian material kayu atau multipleks tanpa sentuhan lainnya.
Alternatif lain dari desain umum yakni menggunakan karpet polos untuk di tempel di berbagai sisi permukaan ruang, baik dasar lantai hingga dasar dinding di kanan dan kiri. Karpet juga efektif untuk meredam suara dan getar.
2. Desain Futuristik
Sedang banyak diminati desain futuristik ini banyak diaplikasikan pada ruang amplifier atau ruang kelas dengan arsitektur kekinian. Bisa dilihat dari bentuk panel atau bahkan bentuk peredam yang tidak lagi lurus kaku.
Pembentukan desain ini tentunya dilakukan secara seksama dan tidak meninggalkan perhitungan unsur utama, seperti waktu gaung, stereo, clarity hingga kejelasan percakapan. Jadi, ada dua manfaat yang bisa dirasakan. Menarik, bukan?
3. Desain Full Kayu
Desai ini banyak diaplikasikan pada ruang ibadah. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi Anda untuk mengaplikasikannya di ruang pribadi. Bahkan kini pengaplikasiannya dilakukan pada ragam studio, seperti studio tari atau studio senam.
Selain desain yang menawan, banyak yang berpendapat bahwa penggunaan desain ini dapat menimbulkan kesan tenang. Desain full kayu juga digadang sebagai desai terbaik karena bagus juga awet bertahan hingga bertahun tahun.
4. Desain Berwarna
Biasaya desain arsitektural akustik berpacu pada warna monokrom atau warna aman lainnya seperti abu atau coklat. Namun berbeda dengan tren desain kali ini, desain lebih berwarna juga ditawarkan bahkan laku di pasaran.
Tidak meninggalkan nilai manfaat justru aplikasi akustik desain berwarna ini dinilai sangat menarik. Apalagi bila dipasang di taman kanak-kanak atau instansi anak lainnya, yang membutuhkan banyak warna dalam proses pembelajarannya agar tidak jenuh.
5. Desain Studio
Pernahkah Anda membayangkan bagaimana serunya memiliki studio sendiri di dalam rumah? Tentu saja Anda bisa mendapatkannya dengan memasang akustik ruangan dengan desain ala studio luaran, tanpa takut bising terdengar hingga hingga telinga tetangga.
Rasakan sensasi memiliki studio sendiri dirumah dengan memilih jenis desain ini. Penempatan interior tambahan dilakukan secara otentik. Pemilihan material pendukung juga dilakukan dengan seksama agar kesan studio timbul dengan baik.
Bahan Peredam yang Digunakan
Dari kelima desain yang sedang banyak digandrungi, terdapat material tertentu yang juga sedang banyak digunakan. Tidak lekang oleh waktu beberapa di antaranya menjadi andalan, mulai dari zaman dulu hingga zaman perkembangan desain ini. Berikut beberapa bahan peredam yang banyak digunakan:
1. Karpet 8 mm
Karpet jadi bahan yang paling banyak digunakan dalam akustik ruang. Bahannya yang murah dan mudah ditemukan, bisa diandalkan untuk meredam suara. Karpet bisa dibeli langsung hingga panjang 30 meter, sehingga cocok untuk desain ruang akustik yang cukup luas.
2. Kayu Solid 9 mm
Kayu solid dengan diameter 9 mm masih sering dipakai sebagai dasar instalasi akustik. Pemakaian kayu solid lebih diperuntukan untuk meredam gaung atau gema. Selanjutnya permukaan akan ditempeli material lain misalnya softboard.
3. Material Jayabell
Untuk peredam suara dan getar di ruang yang luas material jayabell cenderung lebih banyak digunakan. Bahan yang memiliki nama lain armstrong acoustic panel bisa langsung ditempel pada permukaan ruang. Material nyaman dan tahan lama jadi keunggulan tersendiri bahan ini.
4. Panel Multipleks yang Fleksibel
Untuk menekankan fungsi akustik ruang sebagai peredam suara sekaligus pembangkit estetika biasanya banyak pihak yang menggunakan bahan ini. Panel multipleks yang memiliki sifat lentur namun awet, banyak digunakan di studio musik atau studio pribadi dalam rumah.
5. Panel Timber Akustik dengan Permukaan yang Luas
Terakhir, bahan yang banyak digunakan yakni panel timber. Ruang dengan kebutuhan distribusi suara yang cukup luas seringkali memanfaatkan panel jenis ini. Panel ini bisa merambatkan suara tanpa menimbulkan suara susulan sejenis gaung maupun gema.
Pemanfaatan arsitektur akustik ini banyak digunakan pada ruang penting, seperti studio film, studio rekaman, sekolah, tempat ibadah, hingga ruang pribadi. Tidak menutup kemungkinan bila Anda menginginkan ruang pribadi bernuansa studio dengan cara penggunaan akustik ruang ini.