Kontraktorstudio.com – Auditorium merupakan tempat yang biasa dipakai untuk kegiatan civitas akademi, rapat terbuka, sampai acara dies natalis. Agar bisa digunakan dengan semestinya, maka auditorium memerlukan semacam tata suara atau yang familiar dengan akustik auditorium.
Penataan akustik sangat penting dalam suatu auditorium agar dapat berfungsi dengan semestinya selain komponen penataan cahaya. Dengan adanya pengelolaan tata suara yang bagus, maka kualitas penampilan pertunjukkan, rapat terbuka, maupun acara lainnya dapat berlangsung dengan baik.
Pentingnya Penataan Akustik untuk Auditorium
Penataan akustik merupakan semacam pengolahan tata bunyi yang ada dalam suatu ruangan tertentu, guna menghasilkan kualitas bunyi terbaik. Adapun yang dimaksud dengan bunyi terbaik ialah bunyi yang nyaman untuk dinikmati oleh banyak pendengar.
Bunyi-bunyian tersebut kiranya bisa menimbulkan pengaruh terhadap efek emosional maupun fisik di dalam sebuah ruangan. Dengan demikian, para pendengar akan mampu guna merasakan kesan dan pesan tertentu dari acara yang ditampilkan. Seperti halnya acara-acara di dalam auditorium.
Kualitas bunyi-bunyian yang baik tentu akan membuat penonton merasa senang dan asyik, terlepas bagaimana jalannya acara itu sendiri. Jadi, penataan akustik dalam suatu auditorium sangatlah penting dan berpengaruh besar bagi lokasi acara.
Kriteria Terbaik Akustik Auditorium
Bukan hanya untuk acara civitas akademi saja, auditorium juga bisa dipakai untuk berbagai keperluan. Namun, tahukah Anda bahwa guna menghasilkan kualitas suara yang bagus, maka auditorium perlu mencukupi sejumlah syarat penting.
Persyaratan yang perlu dicukupi di antaranya tingkat kekerasan yang pas, wujud ruangan tepat, adanya distribusi bunyi merata, serta kondisi ruangan bebas dari sejumlah cacat akustik. Dengan demikian, maka auditorium mampu menghasilkan kualitas suara bagus.
1. Kekerasan yang Pas
Loudness yang cukup menjadi kriteria utama akustik untuk auditorium terbaik. Loudness yang kurang pada auditorium tentu sangat mengganggu. Cara untuk menjadikan loudness atau tingkat kekerasan cukup dalam auditorium bisa dilakukan dengan sangat mudah.
Anda dapat memperpendek jarak penonton dengan titik sumber bunyi, memiringkan lantai, menaikkan sumber bunyi, mengelilingi sumber bunyi dengan lapisan pemantul, hingga menempatkan penonton di posisi yang sesuai.
2. Wujud Ruangan Tepat
Anda perlu tahu bahwa wujud dan bentuk ruangan begitu mempengaruhi kualitas bunyi. Pada umumnya bentuk ruangan persegi atau ruang empat persegi mampu menghasilkan tingkat keseragaman bunyi yang cukup tinggi. Hal ini membentuk keseimbangan antara suara di awal dengan bagian akhir.
Selain ruangan yang berbentuk persegi, juga tidak jarang ditemukan ruangan auditorium berbentuk kipas. Sayangnya, ruang yang mampu memberikan sudut pandang terbaik bagi penonton ini kurang memiliki akustik bagus. Sama halnya dengan ruangan berbentuk tapal kuda dan hexagonal.
3. Adanya Distribusi Bunyi Merata
Sebaiknya energi bunyi yang berasal dari sumber bunyi perlu didistribusi merata ke seisi ruangan. Termasuk yang memiliki jarak dekat maupun berjauhan sekalipun. Maka dari itu, perlu adanya pengelolaan ruangan auditorium yang baik.
Anda bisa melakukan pengelolaan terhadap elemen-elemen penting ruangan terlebih dahulu, mulai dari langit-langit, lantai, hingga dinding. Buatlah permukaan elemen-elemen tersebut menjadi tidak teratur, tonjolkan juga beberapa permukaannya hingga lakukan dekorasi terhadap permukaan dinding.
4. Kondisi Ruangan Bebas dari Sejumlah Cacat Akustik
Jangan lupa Anda harus memastikan ruangan bebas dari adanya sejumlah kecacatan fisik. Kecacatan fisik yang dimaksud di antaranya terdapat kekurangan pada sejumlah elemen pembentuk gedung, sehingga bisa menimbulkan permasalahan seputar akustik.
Biasanya kecacatan fisik tersebut berasal dari adanya desain awal ruangan yang tidak bagus. Bahkan gema termasuk ke dalam kecacatan yang bisa merusak akustik ruangan. Kecacatan yang dapat menjadi permasalahan akustik ini setara dengan pemantulan bunyi yang berkepanjangan.
Penggunaan Material yang Dapat Menyerap Bunyi
Demi mendukung maksimalnya fungsi akustik dalam auditorium, maka Anda bisa memanfaatkan sejumlah material yang bisa menyerap bunyi. Nantinya material-material tersebut bisa mengendalikan bunyi-bunyian di dalam auditorium dengan sangat baik. Lantas, material apa sajakah itu?
1. Material Berpori
Untuk melakukan penataan akustik di dalam auditorium, maka Anda bisa menggunakan material berpori. Misalnya, fiber board (papan serat), soft plasters (plaster lembut), hingga mineral wools (selimut isolasi). Mengapa material tersebut begitu direkomendasikan?
Tentu saja karena karakteristik material berpori mampu mengubah kedatangan energi bunyi menjadi energi panas di dalamnya. Setelah itu, energi tersebut diserap dan menyisakan energi sisa yang berikutnya akan dipantulkan.
2. Material Panel
Material panel menjadi jenis penyerap bunyi-bunyian yang bagus. Ini merupakan material kedap suara yang bisa dipasangkan pada sisi lapisan solid baking yang terpisah karena adanya rongga tertentu. Getaran yang ditimbulkan oleh panel akan menyerap energi bunyi dan mengubahnya ke bentuk energi panas.
Material ini juga sangat gampang disusun dan mampu menyesuaikan dengan keinginan Anda. Selain itu, material ini juga terbilang begitu ekonomis dan dikenal sebagai penyerap bunyi efisien. Contohnya: panel kayu, gypsum board, hardboard, dan sebagainya.
Penataan akustik sama pentingnya dengan penataan lampu dalam auditorium. Penataan akustik auditorium sangat penting demi melancarkan fungsi ruangan tersebut sebagaimana mestinya. Misalnya, untuk acara rapat terbuka, dies natalis, maupun konser tertentu.