0812 9292 0489 Kontrol Akustik: Pengertian dan Aplikasinya pada Bangunan

Kontraktorstudio.comMendengar kata akustik, apa yang ada di benak Anda? Segala sesuatu tentang bunyi-bunyian? Boleh jadi hal tersebut memang benar. Namun, jika melangkah lebih jauh, tahukah Anda tentang kontrol akustik yang masih berkaitan dengan kebisingan?

Untuk mencapai bunyi atau suara yang ingin didengar, tentu Anda membutuhkan akustik untuk membantu memperjelas pusatnya. Lebih jelasnya, apa yang akan dilakukan oleh pengontrolan akustik bagi kehidupan?

Peredam-Suara-Ruangan-radio

Pengertian dan Teori

Akustik merupakan segala sesuatu yang memiliki sangkut-paut dengan pendengaran pada sebuah kondisi ruangan dan memengaruhi mutu dari bunyi tersebut.

Di samping itu, akustik menjadi ilmu multidisipliner yang masih berhubungan dengan studi gelombang mekanik di dalam cairan, gas, maupun objek padat. USG, getaran, suara, serta infrasonik sudah termasuk dalam golongan tersebut.

Tujuannya adalah mencapai kondisi pendengaran suara lebih sempurna dan mampu dirasakan sebagai sesuatu yang murni, jelas, merata, tidak berdengung persis seperti aslinya, sekaligus bebas dari kebisingan.

Beberapa faktor yang menjadi dasar dari masalah akustik, yaitu sumber, perambatan, penerimaan, frekuensi, dan identitas suara. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang turut memberikan keberhasilan bagi penataan suara di dalam ruangan, seperti kualitas dan sifat bahan, konstruksi bangunan, serta kondisi lingkungan.

Umumnya, akustik sendiri memiliki lingkup yang sangat luas serta berada di hampir seluruh aspek kelangsungan hidup manusia. Penciptaan sebuah lingkungan dalam kondisi yang ideal di dalam ruang tertutup maupun terbuka disebut juga akustik lingkungan.

Peredaman Bising Bangunan Menggunakan Kontrol Akustik

Berbagai cara untuk mengurangi bising bangunan bisa dilakukan melalui pengontrolan akustik. Umumnya, properti isolasi suara dari material bangunan mampu mengurangi suara pada seluruh partisi.

Pengisolasian ini harus membuktikan bahwa suara hilang dan sifatnya tidak mudah didapat lagi oleh bangunan. Suara atau getaran yang tidak terduga atau tidak diinginkan cenderung dianggap sebagai bising, dan dikategorikan sebagai permasalahan akustik pada properti bangunan.

Untuk itu, ada beberapa metode yang bisa dilaksanakan oleh pihak pembangun properti, antara lain:

1.     Perencanaan Situs atau Lokasi

Hal ini diperlukan untuk membantu Anda memposisikan bangunan pada zona tanah untuk meminimalisir dampak bising yang lebih merugikan. Gunakan kontur situs maupun benda-benda alami yang ada di lokasi tersebut.

Area perumahan maupun kegiatan tidak sensitif lebih mudah dilindungi dari keramaian yang disebabkan oleh lingkungan non perumahan, bangunan penghalang, maupun ruang terbuka.

2.     Rancangan Bangunan

Elemen bangunan individu yang dirancang secara detail mampu mengurangi kebisingan dan mengontrol kemampuan akustik yang seharusnya. Konsep ini bisa diimplementasikan pada desain arsitektur yang terencana.

Metode atau tahapan yang satu ini mengutamakan beberapa faktor, antara lain penataan ruang, ketinggian, serta penempatan posisi jendela dan balkon.

3.     Konstruksi

Pengisolasian suara yang baik lebih mudah difasilitasi menggunakan peningkatan elemen individu dari bangunan. Kondisi ini bisa didukung dengan desain internal, sekaligus elemen struktural untuk mengurangi kebisingan pada daerah dinding, pintu, langit-langit, serta lantai.

Konstruksi menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan sebagai konsep kedap suara terbaru dan mulai dikembangkan secara optimal bagi setiap pembangunan.

4.     Hambatan

Pengontrolan hambatan pada kebutuhan ruangan dan bangunan harus bisa diteliti sekaligus ditentukan dengan matang. Hambatan ini bekerja menahan munculnya suara yang mengganggu dengan cara menempatkannya di sela-sela sumber dan area sensitif dari kebisingan.

Berbagai macam jenis penghalang bisa Anda temukan dan aplikasikan pada bangunan tertentu. Contohnya, pagar dengan material berbeda, dinding, semak-semak tebal dan pohon tinggi, gundukan tanah yang bisa jadi efektif, maupun elemen lainnya.

5.     Properti Akustik

Konstruksi bangunan yang sudah selesai dan disinggahi oleh suara bertingkat tinggi biasanya membutuhkan bantuan dari seorang desainer akustik.

Sebagai seorang penghuni, tentu Anda merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut dan memutuskan untuk menyetujui desain ulang sebagai langkah menghapus kebisingan. Jika disimpulkan, maka sebuah konstruksi dari bangunan yang rentan bising harus melewati tahap pra perencanaan.

Selain itu, properti akustik bisa dilihat dari sifat akustik sebuah material bangunan serta alur transmisi suara yang melewati elemen struktural yang berjarak rapat satu sama lain.

Penerapan Pemilihan Properti Akustik

Untuk menciptakan pengontrolan yang optimal setiap saat, maka Anda harus mengetahui ciri khas paling mendasar ketika harus memilih properti paling cocok bagi sebuah bangunan.

Kekakuan serta massa sebuah properti menjadi faktor penting dalam membangun material yang tahan terhadap kebisingan. Jika dibandingkan dengan batu, dinding berbahan beton masih terasa lebih efisien dan menjadi unggulannya.

Meskipun demikian, Anda masih menemukan batu sebagai bahan dinding atau lantai yang tetap terlihat baik. Kinerja pengisolasian bisa dibuktikan melalui penghentian gelombang suara tinggi yang tidak mampu bertahan pada material kurang masif.

Penerapan kontrol akustik bisa ditemukan pada bangunan maupun ruangan tertentu dalam mencegah terjadinya kebisingan lingkungan. Hal ini mampu bekerja secara efektif dan efisien, apabila didukung dengan strategi atau metode yang sangat dianjurkan bagi peredaman bising bangunan.

Rate this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *

Jl. Kesehatan No. 6, rt 06 rw 05, Kp. Gedong, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta 13760

Phone : 0812 9292 0489

Copyright 2024 © kontraktorstudio.com All rights Reserved.
error: Content is protected !!