Kontraktorstudio.com – Ketika masuk parkiran bawah sebuah mall, pasti terdengar suara berisik, bukan? Ya suara ini merupakan ruang exhaust yang berfungsi untuk membuang udara. Maka, untuk mengurangi polusi suara yang ditimbulkan, dibuatlah peredam suara ruang exhaust dengan menggunakan material berkualitas.
5 Prinsip Wajib Pemilihan Bahan Peredam Suara Ruang Exhaust
Table of Contents
Sebelum mengetahui apa saja bahan peredam suara paling tepat untuk ruang exhaust, sebaiknya kenali dahulu 5 prinsip yang harus ada pada material peredam, di antaranya:
1. Flow Resistivity
Tingkat tahanan udara atau flow resistivity yang menunjukkan nilai tinggi mengartikan tingkat kedap suara yang baik. Semakin tinggi angkanya, maka semakin baik pula material peredam. Biasanya untuk mendapatkan nilai yang tinggi bisa diperoleh dari bahan yang berpori rapat dan kecil.
Namun, bagi orang awam masih banyak penggunaan material berpori ketika membangun sebuah bangunan. Jika hal ini dilakukan pada konstruksi bangunan ruang exhaust, maka dipastikan suara bising akan terdengar jelas.
Misalnya saja ketika melapisi ruangan dengan karpet tipis dan pori besar, maka suara akan mudah merambat ke luar ruangan. Sedangkan jika menggunakan karpet tebal dengan pori rapat, suara akan memantul ke dalam ruangan dan tidak terdengar dari luar.
2. Massa Jenis Permukaan atau Tingkat densitas
Prinsip mengukur besarnya massa jenis atau tingkat densitas adalah hal utama yang harus dilakukan sebelum memilih bahan peredam. Prinsip ini sesuai dengan hukum massa yang menyatakan jika semakin besar massa jenis material, maka semakin besar pula tingkat kedap suaranya.
Angka dari tingkat densitas didapatkan dari berat bahan yang mendekati nol, kemudian dibagi luas permukaan bahan. Selain itu, prinsip ini juga menerapkan MAM yakni massa – udara – massa. Artinya udara dan suara yang dihasilkan akan tetap berada di ruangan yang sama.
Prinsip tingkat densitas juga memperhatikan angka STC atau Sound Transmission Class, yang menjadi gambaran tingkat berkurangnya transmisi suara di sebuah material peredam. Angka STC yang besar menunjukkan tingkat kedap suara yang sama besar.
3. Ramah Lingkungan
Beberapa bahan peredam suara memang masih ada yang terbuat dari campuran bahan kimia. Jika bahan ini digunakan dalam jangka waktu lama, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan masalah keamanan dan kesehatan di masa mendatang.
Maka, sudah selayaknya jika pemilihan bahan peredam suara untuk ruang exhaust harus dibuat dari bahan yang ramah lingkungan, misalnya dari daur ulang plastik. Pastikan untuk memilih material peredam yang terbebas dari racun dan sifat mudah terbakar.
4. Pemantul Bunyi
Prinsip wajib yang harus dimiliki bahan peredam berkualitas, salah satunya adalah mampu memantulkan bunyi dengan baik dan tepat. Ruang exhaust yang super berisik tidak boleh membiarkan suaranya terdengar dari luar.
Maka, material dinding untuk ruang exhaust harus memiliki tingkat pantulan bunyi yang tinggi, sehingga suara exhaust terjebak dalam satu ruangan itu saja. Semakin tinggi tingkat pantulan bunyi, semakin baik pula daya serap suaranya.
5. Peredam Getaran
Sejalan dengan fungsi material yang mampu meredam suara, bahan peredam juga harus menghambat atau menghentikan getaran yang mungkin ada ketika suara terdengar. Prinsip ini menjadi wajib untuk bahan peredam berkualitas tinggi.
Ketika material peredam tidak mudah meneruskan getaran, maka suara yang dihasilkan dalam ruangan khususnya ruang exhaust tidak akan merambat ke luar dan tidak menimbulkan kebisingan yang mengganggu.
Biasanya bahan yang mampu meredam getaran dengan baik memiliki sifat viskoelastis dan resilient channel. Artinya dapat memantulkan bunyi sekaligus meredam suara dan getaran dengan skala kecil maupun besar.
Jenis-Jenis Bahan Peredam Suara Berkualitas untuk Ruang Exhaust
1. Busa Telur
Banyaknya jenis material peredam suara pasti membuat masyarakat cukup sulit menentukan pilihan. Namun, salah satu bahan peredam ramah lingkungan dengan harga yang ekonomis adalah busa telur.
Material ini memang memiliki daya kedap air yang lumayan baik, namun harus dikombinasikan dengan bahan lain agar tingkat peredaman suara bisa maksimal. Pemasangan busa telur juga sangat mudah dan memakan waktu yang cepat.
2. Softboard
Material peredam suara yang juga bisa digunakan untuk ruang exhaust adalah softboard. Material ini dibuat dari polyester softboard yang akan menutup ruang berpori menjadi lebih kedap suara. Selain itu, softboard juga mampu menyerap gema, sehingga suara dalam ruangan tidak terlalu mengganggu.
3. Polyethylene Terephthalate (PET)
Jenis bahan yang paling direkomendasikan untuk peredam bunyi di ruang exhaust adalah material PET. Material ini dibuat dari daur ulang plastik bekas, sehingga dijamin aman dan ramah lingkungan. Sekalipun digunakan jangka panjang tidak akan menimbulkan masalah serius.
Meskipun dibuat dari bahan daur ulang, tetapi kualitas daya redam dan daya pantulnya sangat baik. Jika menggunakan material ini, sudah dipastikan ruangan yang berisik tidak akan menghasilkan suara di luar ruangan.
Bahan-bahan peredam suara ruang exhaust harus memenuhi prinsip-prinsip tertentu agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Di antara jenis bahan yang direkomendasikan, material PET adalah salah satu material peredam suara paling tepat dan memenuhi 5 prinsip bahan peredam berkualitas.