Kontraktorstudio.com – Untuk menciptakan ruangan yang nyaman dan tenang, maka diperlukan adanya penataan akustik terbaik. Akustik ruang sangat bermanfaat dalam mengurangi sejumlah transmisi suara dan bunyi-bunyian lainnya, yang bisa menyebabkan dampak psikologis bagi orang-orang.
Selain dampak psikologis, ternyata suara-suara yang ada di dalam ruangan juga bisa menyebabkan permasalahan fisik dan komunikasi. Jika dibiarkan begitu saja, gangguan suara bisa semakin memperburuk kesehatan. Untuk itu, penataan akustik sangat penting diterapkan.
Gejala-Gejala Akustik Ruang
Akustik ruangan menjadi material yang berkaitan dengan adanya perubahan bunyi maupun suara. Penataan akustik ini begitu berpengaruh dalam aktivitas reproduksi suara. Contohnya, penataan akustik di dalam ruang gedung rapat. Tata akustik sangat berguna untuk artikulasi serta kejelasan suara.
Umumnya, penataan akustik berkaitan erat dengan perubahan suara akibat pantulan serta ketembusan suara yang berasal dari ruang-ruang lainnya. Gejala-gejala akustik yang umum terjadi di dalam ruangan di antaranya:
1. Pemantulan Suara
Gejala akustik ini berupa pemantulan hampir seluruh energi bunyi di atas permukaan keras yang datang pada benda tersebut. Permukaan benda juga berbentuk cekung, sehingga mampu mengumpulkan seluruh kedatangan gelombang bunyi dan akan dipantulkan tegak lurus.
2. Penyerapan Suara
Sebenarnya seluruh material bangunan mampu menyerap suara hingga batas tertentu. Termasuk material berpori, kain, hingga manusia. Meskipun demikian, Anda tetap perlu menggunakan material-material penyerap suara dengan kualitas tinggi.
3. Difusi Suara
Suatu ruangan perlu menerapkan difusi cukup. Hal ini karena ruangan membutuhkan distribusi suara yang merata. Hal ini penting demi menjernihkan kualitas serta meminimalisir kecacatan akustik di dalam ruangan. Lalu, apakah sulit menciptakan difusi di dalam ruangan?
Menciptakan difusi suara untuk suatu ruangan sebetulnya tidaklah sulit. Anda hanya perlu menerapkan sejumlah cara berikut, sehingga tidak akan membuat Anda kerepotan:
- Penggunaan elemen serta permukaan bisa diterapkan dalam jumlah banyak.
- Pemakaian lapisan sisi permukaan pemantul suara serta penyerapannya bisa dilakukan secara bergantian.
- Lakukan pendistribusian penyerapan bunyi secara acak.
4. Difraksi Suara
Gejala akustik ini akan menciptakan gelombang suara yang dihamburkan atau dibelokkan pada sekitar elemen penghalang. Pembelokkan gelombang suara ini akan terlihat begitu nyata dan terasa, apabila ada dalam frekuensi rendah.
5. Resonansi Ruang
Resonansi ruang biasanya terjadi di dalam ruangan tertutup. Ruangan juga mempunyai ragam getaran normal yang tidak jarang bisa memberikan pengaruh kerusakan, apabila tidak ditangani dengan baik. Untuk menangani pengaruh tersebut, maka Anda perlu melakukan beberapa hal berikut:
- Membagi ruangan secara akustik (tata akustik).
- Tempatkan dinding ruang secara acak.
- Gunakan elemen dengan permukaan tidak teratur.
- Melakukan distribusi berbagai elemen penyerap pada dinding pembatas secara merata.
6. Dengung
Dengung menjadi bunyi panjang sebagai akibat dari adanya pemantulan yang berurutan dan terjadi ketika sumber suara diberhentikan. Gejala akustik ini sebenarnya cukup mengganggu dan bisa menjadikan pendengar merasa tidak nyaman.
Variabel Akustik dalam Ruangan
Guna menciptakan penataan akustik di dalam ruangan yang bagus, maka Anda perlu mengetahui apa saja variabel pentingnya. Dengan demikian, maka tata akustik Anda bisa gampang dikontrol dan memberikan hasil yang diinginkan.
1. Sumber Suara
Sumber suara merupakan benda atau material yang mampu menghasilkan suara. Suara yang dimaksud mampu merambat di dalam medium dan timbul dikarenakan adanya getaran dari berbagai macam partikel penyusun tertentu.
Beberapa contoh sumber suara di antaranya peralatan musik yang dimainkan, seseorang berbicara, gesekan alas kaki, dan sebagainya. Dengan demikian, suara yang dihasilkan dari sumber suara juga bisa dihasilkan oleh bantuan pihak ketiga.
2. Medium
Medium merupakan media untuk perambatan gelombang suara yang dihasilkan oleh sumber suara. Dengan adanya medium, maka gelombang suara dapat sampai ke telinga penerima suara dengan baik. Lalu, apa saja contoh medium?
Medium bisa berwujud benda cair, gas, maupun padat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa gelombang suara yang berasal dari sumber suara tidak mampu merambat melalui ruang hampa. Gelombang suara memiliki batasan tertentu terkait kecepatan rambatan.
3. Penerima Suara
Penerima suara akan menerima gelombang suara yang dihasilkan oleh sumber suara melewati medium tertentu. Terdapat beberapa klasifikasi gelombang suara yang bisa diterima oleh pendengar. Tentunya hanya satu klasifikasi gelombang suara yang bisa didengar manusia.
- Infrasonik
Gelombang suara infrasonik mempunyai frekuensi kurang dari 20 Hz. Hal ini menjadikan gelombang infrasonik hanya dapat didengar oleh beberapa hewan tertentu, seperti gajah, laba-laba, anjing, lumba-lumba, dan jangkrik.
- Audiosonik
Klasifikasi gelombang suara audiosonik menjadi satu-satunya klasifikasi gelombang suara yang bisa didengar oleh manusia. Gelombang suara ini memiliki tingkatan frekuensi lebih dari 20 Hz, namun tidak melebihi 20.000 Hz.
- Ultrasonik
Melebihi frekuensi 20.000 Hz menjadikan gelombang suara ultrasonik hanya dapat didengar oleh hewan-hewan tertentu saja. Contohnya lumba-lumba dan kelelawar. Manusia tidak dapat mendengar gelombang suara ini.
Akustik ruang perlu benar-benar diperhatikan. Hal ini agar ruangan bisa menjadikan Anda tetap tenang dan nyaman untuk melakukan kegiatan apapun. Terutama ruangan umum seperti gedung pertunjukkan, gedung konferensi, ballroom, dan sebagainya.